Akhirnya aku bisa dapat SIM baru. SIM baru ku ini adalah SIM Yogya, klo yang dulu itu SIM Bogor. Tapi karena dah habis masa berlakunya terpaksa harus buat baru deh. Sedikit cerita tentang perjalanan buat SIM baru ini..
Datang pertama ke kantor polisi itu tanggal 18 Des 08, terus karena ingin mencoba menjadi warga negara yang baik maka aku ikut prosedur yang ada. Pertama tes kesehatan, oke bayar Rp 20 ribu kemudian lulus. Dilanjutkan dengan tes tertulis, dari soal 30 kita harus benar 20, alhamdulillah lulus. Setelah itu dilanjutkan dengan tes praktek ke esokan harinya. Sayang tes praktek yang kali pertama gagal, kata pak polisinya suruh ikut tes yang k-2 dua minggu lagi.
Setelah beberapa bulan, tepatnya kemarin aku ikut tes praktek yang ke dua. Lumayan lama ya, yang harusnya dua minggu kemudian tapi aku datangnya 4 bulan kemudian. Biarlah,...
Tapi ternyata sama saja, walaupun sudah 4 bulan. Aku masih aja gagal tesnya, dengan keadaan tepojok akhirnya aku minta bantuan pak polisinya dengan kata lain "nembak". Ternyata untuk dapat SIM baru dengan cara seperti itu mahal juga, aku harus bayar Rp 250 ribu. Setelah itu foto, sebelum dikasih SIM nya aku lagi-lagi harus bayar Rp 5000, entah itu untuk apa. Ya, walaupun sebelumnya aku juga sempet bermasalah dengan pak polisinya karena katanya aku belum ikut tes kesehatan. Di sesi itu pak polisinya sempet marah dan berkata "Koq masnya jadi mojokin saya?? Makanya klo buat SIM iut prosedur dunk".
Sempet nanggapin kata-kata bpak itu tapi sama aja yang ada malah tambah ribut. Yang buat saya jadi binggung knpa bapak itu merasa terpojok?? bukannnya yang terpojok itu harusnya aku? Coba aja bayangin, klo kita ikut prosedur maka kita harus lulus semua tes yang ada. Nah, menurut saya pribadi tes prakteknya itu bukan hal yang mudah lho. Ga semua orang bisa lulus, nah yang ga lulus berarti ga dapat SIM kan. Lah klo kita memakai kendaraan bermotor bukannnya harus ada SIMnya?? Klo ga ada kita kena tilang. Klo gini kasusnya kita harus gimana? Serba salah,..ingin menjadi warga negara yang baik susah juga...
Entah hal ini harus menjadi perhatian siapa?? Mungkin ga bisa dipungkiri kalo birokrasi di negara kita memang punya masalah. Hal ini mungkin bisa diperbaiki dari diri kita sendiri..
Sebagai tambahan ternyata SIM sekarang modelnya baru ya,.lumayan tambah keren..hehehe
Datang pertama ke kantor polisi itu tanggal 18 Des 08, terus karena ingin mencoba menjadi warga negara yang baik maka aku ikut prosedur yang ada. Pertama tes kesehatan, oke bayar Rp 20 ribu kemudian lulus. Dilanjutkan dengan tes tertulis, dari soal 30 kita harus benar 20, alhamdulillah lulus. Setelah itu dilanjutkan dengan tes praktek ke esokan harinya. Sayang tes praktek yang kali pertama gagal, kata pak polisinya suruh ikut tes yang k-2 dua minggu lagi.
Setelah beberapa bulan, tepatnya kemarin aku ikut tes praktek yang ke dua. Lumayan lama ya, yang harusnya dua minggu kemudian tapi aku datangnya 4 bulan kemudian. Biarlah,...
Tapi ternyata sama saja, walaupun sudah 4 bulan. Aku masih aja gagal tesnya, dengan keadaan tepojok akhirnya aku minta bantuan pak polisinya dengan kata lain "nembak". Ternyata untuk dapat SIM baru dengan cara seperti itu mahal juga, aku harus bayar Rp 250 ribu. Setelah itu foto, sebelum dikasih SIM nya aku lagi-lagi harus bayar Rp 5000, entah itu untuk apa. Ya, walaupun sebelumnya aku juga sempet bermasalah dengan pak polisinya karena katanya aku belum ikut tes kesehatan. Di sesi itu pak polisinya sempet marah dan berkata "Koq masnya jadi mojokin saya?? Makanya klo buat SIM iut prosedur dunk".
Sempet nanggapin kata-kata bpak itu tapi sama aja yang ada malah tambah ribut. Yang buat saya jadi binggung knpa bapak itu merasa terpojok?? bukannnya yang terpojok itu harusnya aku? Coba aja bayangin, klo kita ikut prosedur maka kita harus lulus semua tes yang ada. Nah, menurut saya pribadi tes prakteknya itu bukan hal yang mudah lho. Ga semua orang bisa lulus, nah yang ga lulus berarti ga dapat SIM kan. Lah klo kita memakai kendaraan bermotor bukannnya harus ada SIMnya?? Klo ga ada kita kena tilang. Klo gini kasusnya kita harus gimana? Serba salah,..ingin menjadi warga negara yang baik susah juga...
Entah hal ini harus menjadi perhatian siapa?? Mungkin ga bisa dipungkiri kalo birokrasi di negara kita memang punya masalah. Hal ini mungkin bisa diperbaiki dari diri kita sendiri..
Sebagai tambahan ternyata SIM sekarang modelnya baru ya,.lumayan tambah keren..hehehe
Iya sih mas, dimana-mana biasanya buat SIM melalui prosedur itu sulit, harus antri. Jangankan yang baru, yang lama pun harus antri, dari NOL lagi. Coba kalau dipersingkat lagi, biar tidak menghabiskan waktu.
BalasHapusSelamat punya SIM baru deh. Ya, kepaksa nembak daripada SIM-nya nggak jadi2 ? Temannya teman saya malah sampai 10x testing, dan (anehnya) gagal terus :(
BalasHapus@ nugraha212: iya, setuju. Perlu ada perbaikan sepertinya..
BalasHapus@ artikel-it :
BalasHapusWah kasihan ya temennya. Itu bukan aneh sepertinya, memang tesnya sulit. Tapi klo mau iseng nyoba gak ada salahnya.hehehe